Mataram,
tabaca.my.id, Sekretaris Daerah NTB selaku Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas
COVID-19 NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si., mengkonfirmasi 3 tambahan kasus positif
COVID-19 baru di NTB, Jum’at (1/5/20) ini.
Dalam
press releasenya yang diterima media ini, Sekda membeberkan, dari 28 sampel
swab yang diperiksa di Laboratorium Universitas Mataram dan Laboratorium RSUD Provinsi
NTB, hasilnya 22 sampel negatif, 2 sampel positif ulangan, dan 3 sampel kasus baru
positif Covid-19.
Kasus
baru positif tersebut, yakni :
Pasien
nomor 231, an Tn. S, laki-laki, usia 47 tahun, penduduk Desa Akar-Akar, Kecamatan
Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar.
Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina
terpusat di Kabupaten Lombok Utara dengan kondisi baik;
Pasien
nomor 232, an. Tn. S, laki-laki, usia 75 tahun, penduduk Desa Dangiang, Kecamatan
Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar.
Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani
karantina terpusat di Kabupaten Lombok Utara dengan kondisi baik;
Pasien
nomor 233, an. Ny. SM, perempuan, usia 69 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara
Barat, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Riwayat perjalanan ke daerah terjangkit
Covid-19 tidak pernah. Riwayat kontak dengan anggota keluarga yang pulang dari
luar negeri. Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan demam dan sesak. Saat ini
dirawat di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB dengan kondisi baik.
“Dengan
adanya tambahan 3 (tiga) kasus baru terkonfirmasi positif, 1 (satu) tambahan kasus
sembuh baru, dan tidak ada kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di
Provinsi NTB sampai hari ini (1/5/2020) sebanyak 233 orang, dengan perincian 32
orang sudah sembuh, 4 (empat) meninggal dunia, serta 197 orang masih positif
dan dalam keadaan baik,” ungkap Sekda.
Pasien
nomor 19, an. Tn. AS, laki-laki, usia 47 tahun, penduduk Desa Dasan Griya, Kecamatan
Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, dinyatakan sembuh setelah dilakukan pemeriksaan
laboratorium swab dua kali dan keduanya negative.
Hingga
press release ini dikeluarkan, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 561
orang dengan perincian 373 orang (66%) PDP masih dalam pengawasan, 188 orang (34%)
PDP selesai pengawasan/ sembuh, dan 16 orang PDP meninggal. Untuk Orang Dalam Pemantauan
(ODP) jumlahnya 5.034 orang, terdiri dari 760 orang (15%) masih dalam pemantauan
dan 4.274 orang (85%) selesai pemantauan. Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yaitu
orang yang kontak dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 3.130
orang, terdiri dari 1.997 orang (64%) masih dalam pemantauan dan 1.133 orang (36%)
selesai pemantauan. Sedangkan Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) yaitu orang
yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 sebanyak 52.470
orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 10.976 orang (21%), dan yang selesai
menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 41.494 orang (79%).
Sekda
menghimbau agar masyarakat betul-betul memahami kondisi perkembangan
Covid-19,
dimana semua daerah di NTB sudah tergolong sebagai zona merah.
Terlebih
lagi untuk tiga daerah yang statusnya sebagai daerah dengan transmisi lokal, yakni
Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Timur dan Kota Mataram.
“Hingga
saat ini kita semua masih mampu melakukan tindakan pencegahan dan penanganan berkat
kerja sama dan pengertian kita semua. Namun jika kewaspadaan kita semua menurun
serta tidak mengikuti seluruh himbauan pemerintah, para alim ulama, tokoh agama,
tokoh masyarakat serta protokol pencegahan dan penangan Covid-19 dengan baik, dikhawatirkan
peluang untuk kita menghadapai kondisi terburuk akan kita hadapi. Sikap kooperatif
penting guna melindungi keluarga dan orang-orang terdekat kita agar tidak tertular
Covid-19. Terutama kelompok masyarakat rentan dan memiliki risiko tinggi, yaitu
orang dengan usia 50 tahun ke atas, bayi dan balita, serta orang yang memiliki penyakit
kormobid seperti jantung, diabetes militus, hipertensi, pneumonia dan kanker. Oleh
karenanya, untuk sementara waktu agar tetap berada di rumah atau tidak melakukan
aktivitas di luar rumah, tidak menerima tamu yang belum dikenal dan kondisi kesehatannya
tidak baik, selalu memperhatikan physical distancing serta melaksanakan pola hidup
bersih dan sehat.” Paparnya
Penulis
: Mustamin M. Nur
Editor
: Mustamin M. Nur
Tidak ada komentar
Posting Komentar