Mataram, tabaca.my.id.- Pelaksana Harian Gugus Tugas COVID-19 NTB, H Lalu Gita
Ariadi, mengkonfirmasi 21
kasus baru positif Corona. 10 orang di antaranya berasal dari Desa Kananga
Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, yang kesemuanya merupakan lingkaran dari klaster
Gowa Makassar.
Penambahan
21 kasus baru ini merupakan lonjakan tertinggi, sejak pertama kali Pemprov NTB
mengkonfirmasi kasus perdana.
"Dengan adanya tambahan 21 kasus baru terkonfirmasi positif. Kemudian tidak ada sembuh baru, serta tidak ada kematian baru, maka jumlah pasien positif COVID-19 di Provinsi NTB sampai hari ini sebanyak 93 orang, dengan perincian 11 orang sudah sembuh, 4 meninggal dunia, serta 78 orang masih positif dan dalam keadaan baik," kata Sekda, dalam rilisnya yang tertanggal 20 April 2020, dan baru dipublikasikan Selasa ini.
Ia menjelaskan, penambahan kasus positif baru COVID-19
tersebut setelah dilakukan pemeriksaan terhadap 68 sampel dengan hasil 45
sampel negatif, dua pasien sampel ulangan positif, dan 21 sampel ternyata
adalah kasus baru positif COVID-19.
"Dari 21 positif baru COVID-19 itu terbanyak dari klaster Gowa, Makassar," terangnya.
Sedangkan untuk jumlah kasus terbanyak di Kabupaten Bima dengan 10 kasus. Lima dari kota Mataram, tiga orang dari Sumbawa, dua orang dari Lombok Tengah, dan Lombok Barat satu orang.
Sekda menyebutkan, para pasien kasus baru positif COVID-19 itu, yakni pasien nomor 73, berinisial S (57) laki-laki warga Desa Labuan Bontong, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar, namun tak punya riwayat kontak dengan pasien COVID-19.
Pasien nomor 74, inisial AS (30) laki-laki warga Desa Labuan Bontong, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar, tak punya riwayat kontak dengan pasien COVID-19.
Pasien nomor 75, inisial H (30) laki-laki warga Desa Labuan Bontong, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar, tak punya riwayat kontak dengan pasien COVID-19.
"Untuk Sumbawa para pasien menjalani karantina terpusat di Kabupaten Sumbawa dan dalam keadaan baik," terangnya.
Selanjutnya, pasien nomor 76, inisial R (38) perempuan warga Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19, namun punya riwayat kontak erat dengan orang yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar.
Pasien nomor 77, inisial I (38) laki-laki warga Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar, tak punya riwayat kontak dengan pasien COVID-19.
Pasien nomor 78, inisial AH (28), laki-laki warga Desa Bonto Kape, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19. Riwayat kontak erat dengan orang yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar.
Pasien nomor 79, inial IJ (63) perempuan, warga Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19. Riwayat kontak erat dengan orang yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar.
Pasien nomor 80, inisial IA (14) laki-laki warga Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19. Riwayat kontak erat dengan orang yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar.
Pasien nomor 81, inisial B (32), laki-laki warga Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan pasien COVID-19 tidak pernah.
Pasien nomor 82, inisial A (57), laki-laki warga Desa Kore, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar, tak punya riwayat kontak dengan pasien COVID-19.
Pasien nomor 83, inisial S (65), laki-laki warga Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar, tak punya riwayat kontak dengan pasien COVID-19.
Pasien nomor 84, inisial S (30) laki-laki warga Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar, tak punya riwayat kontak dengan pasien COVID-19.
Pasien nomor 85, inisial MS (33) laki-laki warga Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar, tak punya riwayat kontak dengan pasien COVID-19.
"Untuk yang dari Bima saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Bima dan dalam kondisi baik," terangnya.
Kemudian, pasien nomor 86, insial MZ (28) laki-laki warga Desa Tanak Beak, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan pasien COVID-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Tengah dengan kondisi baik.
Pasien nomor 87, inisial A (60), laki-laki warga Desa Aik Darek, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan pasien COVID-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina di Kabupaten Lombok Tengah dengan kondisi baik.
Pasien nomor 88, inisial MA (13), laki-laki 13 tahun, warga Kelurahan Karang Pule,
Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19. Riwayat kontak erat dengan orang yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Saat sedang dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dan dalam kondisi baik.
Pasien nomor 89 inisial MF (49) laki-laki warga Kelurahan Pejarakan Karya, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar dalam 14 hari sebelum sakit. Riwayat kontak erat tidak pernah dan saat ini sedang dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dalam kondisi baik.
Pasien 90, inisial SMP (57), laki-laki warga penduduk Jatisela, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak tidak pernah. Saat ini sedang menjalani karantina mandiri dan dalam kondisi baik.
Pasien 91, inisial A (36), laki-laki warga Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan pasien COVID-19 tidak ada. Saat ini sedang dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dan dalam kondisi baik.
Pasien 92, inisial HK 41), perempuan warga Kelurahan Karang Pule, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19. Riwayat kontak erat dengan orang yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar.
Pasien 93, inisial R (46) laki-laki, warga Kelurahan Dayen Pekan, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan pasien COVID-19 tidak pernah.
"Semua pasien dirawat dengan kondisi baik," ujarnya.
Namun demikian, untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan cara petugas kesehatan tetap melakukan tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif.
"Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan COVID-19, petugas kesehatan tetap melakukan contact tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif," katanya.
"Dari 21 positif baru COVID-19 itu terbanyak dari klaster Gowa, Makassar," terangnya.
Sedangkan untuk jumlah kasus terbanyak di Kabupaten Bima dengan 10 kasus. Lima dari kota Mataram, tiga orang dari Sumbawa, dua orang dari Lombok Tengah, dan Lombok Barat satu orang.
Sekda menyebutkan, para pasien kasus baru positif COVID-19 itu, yakni pasien nomor 73, berinisial S (57) laki-laki warga Desa Labuan Bontong, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar, namun tak punya riwayat kontak dengan pasien COVID-19.
Pasien nomor 74, inisial AS (30) laki-laki warga Desa Labuan Bontong, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar, tak punya riwayat kontak dengan pasien COVID-19.
Pasien nomor 75, inisial H (30) laki-laki warga Desa Labuan Bontong, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar, tak punya riwayat kontak dengan pasien COVID-19.
"Untuk Sumbawa para pasien menjalani karantina terpusat di Kabupaten Sumbawa dan dalam keadaan baik," terangnya.
Selanjutnya, pasien nomor 76, inisial R (38) perempuan warga Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19, namun punya riwayat kontak erat dengan orang yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar.
Pasien nomor 77, inisial I (38) laki-laki warga Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar, tak punya riwayat kontak dengan pasien COVID-19.
Pasien nomor 78, inisial AH (28), laki-laki warga Desa Bonto Kape, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19. Riwayat kontak erat dengan orang yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar.
Pasien nomor 79, inial IJ (63) perempuan, warga Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19. Riwayat kontak erat dengan orang yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar.
Pasien nomor 80, inisial IA (14) laki-laki warga Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19. Riwayat kontak erat dengan orang yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar.
Pasien nomor 81, inisial B (32), laki-laki warga Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan pasien COVID-19 tidak pernah.
Pasien nomor 82, inisial A (57), laki-laki warga Desa Kore, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar, tak punya riwayat kontak dengan pasien COVID-19.
Pasien nomor 83, inisial S (65), laki-laki warga Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar, tak punya riwayat kontak dengan pasien COVID-19.
Pasien nomor 84, inisial S (30) laki-laki warga Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar, tak punya riwayat kontak dengan pasien COVID-19.
Pasien nomor 85, inisial MS (33) laki-laki warga Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar, tak punya riwayat kontak dengan pasien COVID-19.
"Untuk yang dari Bima saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Bima dan dalam kondisi baik," terangnya.
Kemudian, pasien nomor 86, insial MZ (28) laki-laki warga Desa Tanak Beak, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan pasien COVID-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Tengah dengan kondisi baik.
Pasien nomor 87, inisial A (60), laki-laki warga Desa Aik Darek, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan pasien COVID-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina di Kabupaten Lombok Tengah dengan kondisi baik.
Pasien nomor 88, inisial MA (13), laki-laki 13 tahun, warga Kelurahan Karang Pule,
Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19. Riwayat kontak erat dengan orang yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Saat sedang dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dan dalam kondisi baik.
Pasien nomor 89 inisial MF (49) laki-laki warga Kelurahan Pejarakan Karya, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar dalam 14 hari sebelum sakit. Riwayat kontak erat tidak pernah dan saat ini sedang dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dalam kondisi baik.
Pasien 90, inisial SMP (57), laki-laki warga penduduk Jatisela, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak tidak pernah. Saat ini sedang menjalani karantina mandiri dan dalam kondisi baik.
Pasien 91, inisial A (36), laki-laki warga Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan pasien COVID-19 tidak ada. Saat ini sedang dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dan dalam kondisi baik.
Pasien 92, inisial HK 41), perempuan warga Kelurahan Karang Pule, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19. Riwayat kontak erat dengan orang yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar.
Pasien 93, inisial R (46) laki-laki, warga Kelurahan Dayen Pekan, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan pasien COVID-19 tidak pernah.
"Semua pasien dirawat dengan kondisi baik," ujarnya.
Namun demikian, untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan cara petugas kesehatan tetap melakukan tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif.
"Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan COVID-19, petugas kesehatan tetap melakukan contact tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif," katanya.
Sementara
untuk menghindari informasi yang tidak benar tentang Covid-19, masyarakat
diharapkan mendapatkan informasi dari sumber-sumber resmi yang dikeluarkan oleh
pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pemerintah Provinsi
menyediakan laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
http://corona.ntbprov.go.id, serta layanan Provincial Call Centre (PCC)
Penanganan Penyebaran Pandemik Covid-19 NTB di nomor 0818 0211 8119.
Penulis :
Mustamin M. Nur
Editor :
Mustamin M. Nur
Tidak ada komentar
Posting Komentar