Oleh : Alan Malingi, Penulis dan Budayawan Bima {button_dark}
Aku berdiri di alam yang lainingin ku lihat datangnya kematianTernyata kematian itu tidak kita ketahui sebalumnya (misteri)
Kawara
berarti mengingat. Para tetua di Bima dan Dompu memberikan wejangan agar
manusia senantiasa introspeksi diri dengan 5 Kawara yaitu Kawara Ruma, Kawara
Weki, Kawara Mori, Kawara Made dan Kawara Angi.
Kawara Ruma
adalah mengingat Allah SWT yang wajib disembah dan namanya tetap tersebut dalam
lisan maupun bati.
Ruma wajib
di Pehe Kone da eda wea pahu na
Tuhan wajib
disebut dan diingat meskipun wujudnya tak terlihat.
Kawara Weki
adalah bagian dari self introspection yang membuat kita akan selalu istiqamah
ke jalanNya.
Pata pu weki
ma nee si eda Ruma
Kenallah
dirimu jika ingin mengenal Allah.
Kawara Mori
adalah senantiasa mengenal kehidupan..Menyelami kehidupan yang penuh tantangan.
Hidup jangan sombong dan serakah karena dunia hanyalah sementara.
Salence
dihanta dunia di sakontu
Keranda
diangkat dunia ditinggalkan.
Kawara made
adalah mengingat kematian yang pasti akan terjadi pada setiap insan.
Nahu ra
kidiku ele gili ala
Ka lao tio
ku mai na made
palasi made
wati bae kai ade
Aku berdiri
di alam yang lain
ingin ku
lihat datangnya kematian
Ternyata
kematian itu tidak kita ketahui sebalumnya (misteri)
Kawara Angi
adalah saling mengingatkan. Kita tidak sendiri. Ada sahabat.Ada kerabat.Ada
handai taulan yang menjadi tempat kita berbagi dan saling mengingatkan untuk
kebaikan dan kebenaran.
Mari saling
mengingatkan
Mari saling
menopang
Mari saling
asah,asih dan asuh.
Selamat
menikmati libur semoga kita senantiasa mengingat lima hal itu terutama
mendirikan Shalat Lima Waktu sebagaimana inti hikmah dari setiap kita
menperingati Hari Isra dan Mi raj Nabi Muhammad SAW.
Tidak ada komentar
Posting Komentar